SMI Sindir Para Bankir, Najib: Suku Bunga Tinggi Jadi Penghambat Pemulihan Ekonomi

Dalam acara CEO Banking Forum, Senin (09/01) Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melemparkan sindiran terhadap para Bankir yang dianggapnya mendapat efek positif dibalik kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuannya atau BI 7 Days Reverse Repo Rate naik 25 basis poin (bps) menjadi 5,5 persen.

Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah menilai, keputusan BI menaikkan suku bunga acuan memang ditujukan untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan ekonomi secara keseluruhan.

Hanya saja, kata dia, formulasi kebijakan (menaikkan suku bunga) jika dilihat dari sisi efek lanjutannya tidak begitu manjur dalam meredam potensi guncangan ekonomi. Inflasi dan daya beli masyarakat justru mengalami kontraksi.

"Trend suku bunga tinggi bisa menjadi salah satu penghambat pemulihan ekonomi karena jelas dampaknya langsung terasa oleh para pelaku ekonomi," jelas Tokoh Muda dari Tatar Pasundan ini kepada wartawan, Senin (09/01/2023).

Bahkan, Najib menambahkan, fungsi intermediasi perbankan terganggu dengan hal tersebut (kenaikan suku bunga acuan).

"Kebijakan suku bunga acuan yang diterbitkan oleh otoritas moneter (BI) kita seringkali tidak maksimal. Hal ini bisa kita lihat melalui daftar penawaran kredit yang ditawarkan perbankan seringkali berbeda," ungkapnya.

Sekali lagi, kata Najib menyarankan, alangkah baiknya jika Menkeu Sri Mulyani mengejawantahkan kekesalannya dengan merumuskan kebijakan yang bisa berdampak positif untuk kepentingan semua golongan masyarakat.

"Kekesalan Sri Mulyani sebaiknya ditindaklanjuti dalam bentuk kebijakan insentif/disinsentif," ujarnya.

Diposting 10-01-2023.

Dia dalam berita ini...

Ahmad Najib Qodratullah

Anggota DPR-RI 2019-2024
Jawa Barat 2