Dewan Penasaran Tarian Erotis

sumber berita , 28-06-2011

Menanggapi cibiran Keluarga Muslim Bogor (KMB) terkait tarian erotis di hadapan walikota, wakil rakyat kota hujan berjanji segera memanggil pihak pengelola areal wisata di kawasan Bogor Selatan.

Ketua Komisi A DPRD Kota Bogor, Maman Herman pun merespons keberatan dari KMB yang menilai hal tersebut sangat kontradiktif dengan award Kota Halal yang baru saja diterima Pemkot Bogor. “Kami sangat berterima kasih atas aspirasi dari KMB. Segera kami panggil pengelola tempat wisata itu dan pihak-pihak terkait,” ucapnya.

Untuk lebih memperkuat temuan KMB, lanjut Maman, pihaknya akan mengadakan pertemuan guna membahas hal tersebut. Ia juga mempertanyakan keberadaan bukti rekaman video yang memperlihatkan adegan tidak senonoh di hadapan orang nomor satu di Kota Bogor tersebut. “Saat itu, anggota dewan tidak ada yang hadir walaupun diundang. Kalau masih ada rekamannya akan lebih baik,” ujarnya.

Koordinator KMB, Fahrudin Sukarno kembali menegaskan, pihaknya telah mengadakan rapat bersama ormas-ormas Islam dan kalangan akademik di Kota Bogor, guna membahas masalah tersebut. Menurut dia, hari ini KMB melayangkan surat keberatan kepada pengelola areal wisata, DPRD dan pemkot.

Surat tersebut meminta dengan tegas, agar penyelenggara acara dan pengelola segera mempertanggungjawabkan aktivitas yang dinilai mencoreng kredibilitas Kota Bogor sebagai Kota Halal.

“Harus ada tindakan tegas dari pemkot dan DPRD. Di mana pengawasannya? Jangan diskotek malam saja yang disoroti. Ini ada pornoaksi siang-siang kok dibiarkan,” kesalnya.

Kecaman serupa disuarakan Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Bogor, Yusuf Dardiri. Menurut kader PKS ini, kejadian tersebut dianggap telah menodai jati diri kota hujan, dimana mayoritas penduduknya terkenal religius. Yusuf mengecam kejadian tersebut, terlebih tarian erotis di hadapan walikota itu turut disaksikan anak-anak. "Sangat tidak mendidik di saat kita sedang membangun pendidikan karakter," tegasnya.

Sementara itu, pihak menajemen kawasan wisata The Jungle menolak jika dianggap telah mempertontonkan tarian erotis untuk umum. Menurut Promotion The Jungle, Winda Okta N, tarian tersebut hanyalah bagian kecil dari rangkaian acara peresmian wahana baru. Tarian itu, lanjut dia, lebih kepada sambutan selamat datang yang disesuaikan dengan tema acara yakni beach party (pesta pantai). "Sesuai konsep dan tema kami, tarian itu hanya seremoni. Tidak untuk konsumsi publik juga, hanya sebatas para undangan," kilah dia.

Winda mengatakan, hiburan sesungguhnya adalah penampilan tari tradisional dan seni beladiri ala Brasil yakni Capoiera. Tarian tersebut diramu sebagai bagian dari konsep dan tema acara, di mana saat itu The Jungle tengah memperkenalkan wahana ombak laut. “Tarian itu hanya sebentar, sebagai sambutan dan sesuai sudah dengan tempatnya,” dalihnya.

 Meski begitu, sambung dia, The Jungle siap memenuhi panggilan resmi dari DPRD Kota Bogor, guna menjelaskan secara gamblang perihal polemik tarian yang dianggap menodai predikat Kota Halal itu. “Kami dengan senang hati akan memenuhi panggilan dan menjelaskan duduk persoalannya,” tandas Winda.

Diposting 18-08-2011.

Mereka dalam berita ini...

Yusuf Dardiri

Anggota DPRD Kota Bogor 2009-2014 Kota Bogor 2
Partai: PKS

Maman Herman

Anggota DPRD Kota Bogor 2009-2014 Kota Bogor 5
Partai: Demokrat