Perjalanan 14 tahun reformasi di negeri ini telah mengalami pasang surut. Terkait hal itu, Ketua MPR RI Taufiq Kiemas mengingatkan bahwa keberhasilan pelaksanaan reformasi ini juga tergantung pada regenerasi di negeri ini.
Sebab, kata Taufiq, keberhasilan apa pun yang dicapai oleh bangsa ini, jika tidak mampu melahirkan regenerasi, jelas akan mempengaruhi kualitas kelanjutan pembangunan ke depan.
"Meregenerasi itu menurut Tap MPR Nomor VI tahun 2001.Jadi menurut saya, kalau tidak ada regenerasi bisa jadi ada reformasi lagi. Zaman Pak Karno karena tidak ada regenerasi yang disusun jadi begitu. Pak Harto juga sama," ujar Taufiq Kiemas di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/5).
Kata Taufiq, reformasi sekarang ini tidak gagal. Tetapi, kalau tidak menyiapkan regenerasi, pasti akan gagal. "Sebab di mana-mana sudah dilakukan regenerasi. Seperti yang dilengkapi pengusaha-pengusaha, saat ini sudah lahir generasi muda-muda, sudah regenerasi," ujarnya.
Suami Megawati Soekarnoputri ini mengatakan, terkait pelaksanaan amanat agenda reformasi 1998 sendiri, ia setuju dengan pandangan semua orang bahwa pembangunan fisik sudah dapat dilihat hasilnya seperti ini. Namun, menyangkut SDM untuk regenerasi, jika gagal dilaksanakan akan membuat macet juga.
"Jadi harus jalan regenerasi itu. Dan saya nggak bakal bosen ingatkan regenerasi. Bukan untuk pribadi, tetapi untuk bangsa. Di mana-mana direktur itu anak-anak muda. Semua perusahaan juga muda. Jadi kalau pengusaha-pengusaha muda ini bertemu atau berkumpul dengan pemimpin-pemimpin muda, pasti akan luar biasa majunya bangsa ini," pungkasnya.