Anggota Komisi X DPR, Zulfadhli, menyatakan gagalnya konser Lady Gaga akan berdampak kepada menurunnya citra Indonesia di mata internasional. "Pemerintah harus segera menjelaskan kepada publik internasional tentang gagalnya konser karena pihak manajemen yang membatalkan," jelas Politikus Partai Golkar ini, kepada Republika, Ahad (27/5).
Pihaknya menyayangkan bila rencana konser itu gagal. Indonesia selama ini dikenal sebagai bangsa yang terbuka. Indonesia adalah bangsa yang memahami seni. Namun sekarang ini, aliran garis keras kerap memandulkan identitas Indonesia tersebut.
Menurutnya, tekanan dari sekelompok kecil masyarakat yang menolak rencana konser itu tidak berpengaruh. Ekspresi seni menurutnya adalah estetika yang menyentuh alam bawah sadar manusia.
Jika memang konser itu menarik perhatian maka tidak menjadi masalah. Bahkan akan diterima di semua kalangan. "Tekanan atau penolakan tidak berpengaruh," jelasnya.
Pihak promotor Big Daddy hari ini mengumumkan konser Lady Gaga, yang sedianya bakal diselenggarakan 3 Juni mendatang, batal. Pengumuman disampaikan Michael Rusli, Presiden Direktur Big Daddy didampingi kuasa hukumnya, Minola Sebayang.
Ia juga menyebutkan, sekitar 50 ribu tiket yang telah terjual akan dikembalikan (refund) 100 persen dari harga jual. Namun, Big Daddy membutuhkan sedikit waktu untuk memproses pengembalian tiket itu.