Kata GKR Hemas soal Pembatalan Konser Lady Gaga

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, mengaku heran dengan penolakan sejumlah pihak terhadap konser Lady Gaga. Apalagi jika soal norma dan nilai budaya yang dijadikan alasan. Sebab, di dalam negeri justru banyak tarian erotis dan tampilan penyanyi yang lebih seronok di pentas umum.

"Aneh kita ini. Setiap kebebasan berekspresi dianggap melanggar norma. Padahal apa yang terjadi di Indonesia lebih parah, organ tunggal dan tarian erotis di beberapa provinsi. Kita selesaikan ini dulu sebelum kita undang kontroversi dari luar," kata GKR Hemas kepada Jurnalparlemen.com, Minggu (27/5).

Menurut istri Sultan Hamengkubowo X ini, konser Lady Gaga tak lebih dari sekadar pertunjukan seni. Segala hal berkaitan dengan konser itu masuknya ranah seni.
Dengan demikian, masyarakat Indonesia sebenarnya tak punya dasar untuk menolak Lady Gaga.

“Beda dengan di Filipina yang mayoritas masyarakatnya Kristiani. Mereka menolak Lady Gaga karena ia dianggap menghina agama Kristen. Nah, kalau kita dasarnya apa?" tanya Ketua Kaukus Perempuan Parlemen DPD RI ini.

Di sisi lain, kata GKR Hemas, penolakan maupun pembatalan konser seperti ini akan memperburuk citra Indonesia di mata dunia. "Akan sulit bagi investasi asing untuk masuk ke Indonesia. Indonesia akan selalu terpuruk kalau segala sesuatu dianggap  melanggar norma," ujarnya.

Diposting 28-05-2012.

Dia dalam berita ini...

Gusti Kanjeng Ratu Hemas Tatiek Dradjad Supriastuti

Anggota DPD-RI 2009-2014 DI Yogyakarta