Ketua DPR RI Marzuki Alie mengimbau masyarakat dan suporter untuk tidak bersikap anarkis saat menonton pertandingan sepakbola. Menurut Marzuki, peristiwa tawuran antarsuporter sepakbola seusai menyaksikan tim kesayangan yang terjadi selama ini adalah cermin perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam negeri, termasuk suporter sepakbola, yang mudah marah dan tersinggung.

"Hal ini mestinya tidak boleh terjadi. Karena bukan budaya atau perilaku asli masyarakat Indonesia yang mudah marah tersebut," ujar Marzuki Alie di ruang kerjanya, Lantai 3 Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/5).

Hal ini disampaikan Marzuki terkait tewasnya tiga orang akibat pengeroyokan seusai menyaksikan pertandingan Persija Jakarta melawan Persib Bandung dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (27/5).

Marzuki mengatakan, dalam peristiwa tersebut, kita tidak bisa begitu saja menyalahkan pihak keamanan atau pihak penyelenggara. Sebab jumlah penonton yang begitu banyak tidak sebanding dengan jumlah personel keamanan yang ada.

"Memang petugas keamanan perlu mengantisipasi aksi kerusuhan antarsuporter seperti itu. Namun masyarakat juga harus bersikap dewasa dalam menyaksikan pertandingan bola.Artinya kalau timnya kalah, tidak bisa terus bikin anarkis. Itu melanggar hukum juga," ujarnya.

Lebih lanjut Marzuki mengatakan, jika masyarakat memang dari awal niatnya nonton bola, sebaiknya jadi penonton yang baik dan tertib. "Ini kan seolah kalau sudah nonton bola sudah siap dengan aksi tawuran. Ini kan tidak baik jadinya. Ya kalau nonton bola ya sudah nonton dengan baik, selesai pertandingan pulang dengan tertib, bukan malah bikin tindakan anarkis seperti itu. Menang kalah biasa saja dalam pertandingan olahraga itu," ujarnya.