DPRD Medan meminta Dinas Pariwisata memperluas program promosi di tahun 2013 untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Medan.
“Kami heran kenapa ada baliho promosi wisata di kawasan Bandara Soekarno–Hatta sedangkan di Polonia tidak ada,” ucap anggota Fraksi Medan Bersatu Godfried E Lubis dalam rapat gabungan pembahasan RAPBD 2013 bersama Dinas Pariwisata Medan, Selasa (4/12) di gedung sementara DPRD Medan. Menurut Godfried, seharusnya promosi wisata lebih digiatkan tidak hanya di luar kota, namun juga di Medan.
Dengan begitu, event-event yang digelar Pemko Medan ini perlahan bisa membekas dalam pikiran masyarakat. “Sebaik apapun kegiatannya, kalau tidak tersosialisasi dengan baik, ya akan menjadi sia-sia,” ucapnya. Pendapat Godfried berbeda halnya dengan anggota Fraksi PAN Aripay Tambunan. Menurut dia, promosi melalui baliho hendaknya juga ditempatkan di daerah wisata lain yang berpeluang mendatangkan wisatawan seperti Bali, Batam, Singapura, dan Penang. “Dari lokasi ini, bisa datang 5-10% saja wisatawan sudah sangat baik. Tentunya ini akan menjadi sumber pendapatan daerah yang baik,”ucap Aripay.
Namun,dia mengakui untuk membuat promosi di empat lokasi wisata ini,tentunya membutuhkan anggaran yang cukup besar. Untuk itu, dia mengharapkan dukungan DPRD Medan agar bisa menambah anggaran untuk menunjang kegiatan tersebut. Aripay juga mengharapkan Dinas Pariwisata tidak hanya cukup mengandalkan promosi pariwisata di ruang publik, namun di tempat lainnya seperti bandara dan hotel. “Ada visualisasi di hotel-hotel atau di bandara yang memperlihatkan potensi wisata di Kota Medan sehingga tamu-tamu yang datang ke Medan ini bisa dapat informasi yang jelas tentang wisata di kota ini,” ucapnya.
Untuk diketahui, program promosi wisata yang dicantumkan dalam RAPBD 2013 yakni pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri Rp1,5 miliar dan promosi wisata di ruang publik Rp1,7 miliar. Kemudian, peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata Rp400 juta dan pembuatan alat-alat promosi wisata/display Rp150 juta. Sementara Kepala Disbudpar Medan Busral Manan menyampaikan, selain di kawasan Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, tahun ini sudah dianggarkan untuk promosi di ruang publik di kawasan Bandara Polonia Medan.
Namun, dia belum mengetahui konsepnya. Khusus untuk di Jakarta, diperkirakan menghabiskan dana mencapai Rp1 miliar untuk enam bulan. Lokasinya tidak persis di dalam kawasan bandara, namun di Jalan Cengkareng Km 26.