Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nur Yasin, nyaris terkena peluru nyasar. Perluru itu bersarang di tembok rumahnya yang hanya berjarak sekitar 30 cm saat ia duduk santai dan berbincang dengan salah seorang kiai di Jember.
"Jadi hari Rabu (20/4) pagi jam 7.45 WIB sebagai mana biasa setiap pagi menerima tokoh masyarakat di rumah tiba-tiba waktu saya ngobrol santai sama salah satu kiai di Jember ada suara tembakan dan ada peluru meneumbus pagar fiber rumah saya dan peluru itu bersarang di rumah saya yang jaraknya sekitar 30 cm di sebelah saya," kata Nur Yasin Saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (26/4/2013).
Yasin menjelaskan, dugaan awal peluru tersebut berasal dari milik anggota TNI AD yang tinggal di dekat rumahnya. Lantaran, di sekeliling rumahnya tersebut merupakan rumah dinas TNI AD Batalion 509.
"Sebelah rumah saya itu rumah dinas TNI ditempati oleh Batalion 509 Jember. Lalu saya ambil pelurunya dan menanyakan ke tetangga sebelah yang merupakan prajurit TNI bahwa apakah betul peluru itu miliknya," ungkap Yasin.
Namun setelah membahas cukup lama dengan tetangganya yang merupakan prajurit TNI, maka tidak lama berselang Komandan Batalion 509 datang menghampiri dirinya untuk menanyakan duduk perkaranya.
"Lalu komandan Batalion 509 itu datang dan analisisnya, peluru itu bukan milik TNI, karena pelurunya lebih besar dari jenis SS, yakni peluru dari AK apalagi Pihak TNI tidak dalam latihan," urainya.
Akhirnya untuk mengetahui kepemilikan peluru tersebut, pihak kepolisian saat ini tengah melakukan uji balistik terhadap peristiwa peluru nyasar yang nyaris bersarang di badan anggota DPR RI ini.
"Akhirnya polisi datang lengkap ada Kasatreskrimnya lalu di peluru itu dalam pihak penyelidikan di pihak kepolisian untuk mengetahui peluru tersebut," pungkas Yasin.
