Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli mendesak pemerintah pusat maupun daerah untuk memberikan beasiswa atau bantuan lainnya kepada para pelajar dari keluarga tidak mampu yang memperoleh nilai terbaik pada ujian nasional dari keluarga tidak mampu.
Melani juga mengimbau kepada pengelola perguruan tinggi baik negeri maupun swasta agar memberikan kesempatan kepada pelajar SMA yang meraih nilai UN terbaik tapi dari keluarga tidak mampu.
Jika anak-anak berprestasi dari keluarga tidak mampu itu diberikan kesempatan kuliah yang sama dengan anak-anak dari keluarga mampu maka prestasinya tidak akan kalah, dan mungkin bisa lebih baik.
“Anak-anak cerdas dari keluarga tidak mampu itu harus terus melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, baik dari SD ke SMP, dari SMP ke SMA/SMK, maupun dari SMA/SMK ke perguruan tinggi,” kata Melani Leimena Suharli.
Terkait hal itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dihimbaunya untuk memberikan beasiswa dari anggaran pendidikan atau dengan mencari sponsor dari swasta, sehingga anak-anak berprestasi tersebut bisa mencapai pendidikan yang optimal.
Upaya pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang memberikan beasiswa kepada anak-anak cerdas dari keluarga tidak mampu tersebut merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada warga negaranya yang perlu mendapat pertolongan. Hal itu juga sesuai dengan cita-cita pendiri negara untuk mencerdaskan bangsa.
“Jika pemerintah membiarkan anak-anak berprestasi dari keluarga tidak mampu, hal itu merupakan pengabaian terhadap anak bangsa yang perlu mendapat bantuan,” katanya.
Pada hasil ujian nasional tahun 2013, ada beberapa siswa dari keluarga tidak mampu yang meraih nilai tinggi tingkat nasional yakni rata-rata di atas 9,00.
Sebelumnya, Melani juga melakukan kunjungan kepada anak-anak usia dini di lokasi bimbangan belajar (Bimbel) dan pendidikan usia dini (PAUD) swasta, di Manggarai, Jakarta Selatan. Pada kunjungan tersebut, Melani memberikan penjelasan soal Pancasila serta kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bahasa yang sederhana dan bisa dipahami anak-anak.
Menurut dia, memberikan pemahaman mengenal Pancasila dan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan metode dan pola komunikasi yang tepat, akan memanamkan wawasan kenegaraan yang baik sedini mungkin.
Pada sosialisasi tersebut, Melani meningatkan anak-anak agar senantiasa memiliki pola hidup yang teratur seperti bangun pagi, mandi, sikat gigi, patuh pada orang tua, berdoa, buang sampah pada tempatnya, dan lain-lain.
Melani juga mengajak anak-anak untuk senantiasa menghormati dan menyayangi orang tua, guru, serta bergaul baik dengan teman-teman. “Menanamkan nilai-nilai Pancasila dan rasa nasionalisme secara benar sebaiknya dilakukan sejak masih anak-anak, agar menjadi kebiasaan yang melekat dalam perilaku sehari-hari,” tuturnya.