Sebagai bentuk perhatian bagi warga lanjut usia (lansia), pememrintah Kutim ingin memberikan santunan bulanan bagi mereka. Hanya saja, payung hukum bagi jaminan sosial lansia seperti itu belum ada. Karena itu, pemerintah kini sedang menggarap Raperda pemberian jaminan bagi sekitar 2.400 lansia di seluruh Kutim.
Demikian dikatakan Asisten Kesra Drs Mugeni, pada wartawan di ruang kerjanya.
“Pemerintah melalui Dinas Sosial akan memprogramkan pemberian bantuan biaya hidup bagi 2.400 lansia yang tersebar di 18 kecamatan mulai tahun depan,” katanya.
“Besaran santunan biaya hidup berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu per bulannya dan diterima setiap tiga bulan. Santunan ini dimaksudkan untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka,” katanya.
Rencana mengalokasikan anggaran khusus untuk lansia mulai 2014, diungkapkan Mugeni, usai menyerahkan pembagian paket sembako kepada 150 lansia di kantor bupati. Pemberian sembako ini dalam rangka memperingati kebangkitan lansia yang jatuh pada 29 Mei 2013. Penyerahan baru dilakukan pekan ini karena Mugeni mengaku sibuk dengan pekerjaannya.
Menurut Mugeni, program bantuan hidup lansia tahun depan akan dibebankan dalam pos belanja Dinas Sosial melalui alokasi APBD II Kutai Timur 2014.
“Nilainya memang kecil, namun kepedulian pemkab pada merupakan sesuatu yang harus dihargai,” paparnya.
Terpisah Ketua Komisi I DPRD Kutai Timur Harpandi mengaku sangat mendukung program bantuan hidup bagi para lanjut usia ini. Ia mengatakan, lansia telah memberikan banyak hal bagi generasi yang di bawahnya.
“Secara pribadi dan lembaga saya mendukung dan memang kewajiban negara untuk memberikan sesuatu kepada lansia,” kata Harpandi.
Menurut Harpandi, dirinya mendukung anggaran APBD untuk lansia sepanjang tidak mengganggu program prioritas lain yang sudah ada. Apalagi APBD Kutim cukup besar dan itu bisa dilakukan.
Ia menilai program tersebut cukup bagus dan sebaiknya semua parpol dan fraksi di DPRD mendukung, sebagai penghormatan kepada jasa para lansia yang sudah mengabdikan dirinya.