Pemerintah diminta segera merekonsiliasi berbagai kejahatan yang pernah diperbuat mantan presiden So

Reaksi keras dari rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi mengganti jalan Medan Merdeka di keempat penjuru, datang dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPR.

Sekretaris F-PAN Teguh Juwarno menegaskan, pergantian nama jalan Medan Merdeka Utara, Medan Merdeka Selatan, Medan Merdeka Timur dan Medan Merdeka Barat, tidak penting. Menurut Teguh, yang ada justru pemborosan saja.

"Tidak ada urgensinya. Bayangkan pemborosan yang akan ditimbulkan akibat pergantian tersebut. Ratusan perusahaan harus ganti kop surat, amplop dan lain-lain," jelas Teguh saat dikonfirmasi INILAH.COM, Senin (2/9/2013).

Kerugian juga akan dialami oleh pemerintah. Teguh, yang juga anggota Komisi V DPR ini menilai tidak mudah untuk mengganti nama jalan tersebut. Dia melihat, bukan soal nama saja yang berganti tetapi hal-hal lain juga turut berganti.

"Puluhan lembaga pemerintah juga demikian. Buku-buku pelajaran yang mencantumkan nama, alamat Istana Negara juga harus cetak ulang," jelas Teguh.

Sebelumnya penggantian nama Jalan Medan Merdeka muncul dari pernyataan Panitia 17 yang mengusulkan kepada Gubernur DKI Jakarta untuk mengabadikan nama pahlawan sebagai nama jalan di Jakarta.

Keempat sisi Jalan Medan Merdeka yakni sisi barat, timur, utara dan selatan itu rencananya akan diganti nama Jl Soekarno, Hatta, Ali Sadikin dan Soeharto.