Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkomitmen mendorong munculnya bakal calon presiden dari kalangan muda dengan kualifikasi memadai untuk menyelesaikan permasalahan bangsa Indonesia.
Wacana pemimpin muda sudah muncul sejak Pemilu 2009 dalam konteks regenerasi kepemimpinan bangsa. “Indonesia banyak memiliki pemimpin muda dengan kualifikasi bagus dan perlu diberi kesempatan,” kata Ketua DPP PKS yang juga Wakil Ketua DPR RI Sohibul Iman.
Terkait pemimpin muda ini, Sohibul mengingatkan, masyarakat hendaknya tidak terjebak pada pengertian muda dalam konteks usia.
Dalam hal ini, partai politik sangat bertanggung jawab dalam melahirkan calon pemimpin dari internalnya. Parpol hendaknya juga tidak sekadar menuntut munculnya kepemimpinan muda, sementara parpol itu tidak menjalankan proses regenerasi dan kaderisasi.
Dia mengatakan rakyat merasa belum puas dengan kepemimpinan nasional sehingga diperlukan figur yang visioner. “Saya menyayangkan pemimpin saat ini masih didominasi stok lama. Karenanya PKS konsen untuk membangun kaderisasi dengan baik,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, calon anggota legislatif muda harus dibekali dengan kompetensi yang memadai untuk menunjang tugas legislator, seperti legislasi, pengawasan, dan penganggaran. “Dalam hal legislasi, bagaimana bisa membuat undang-undang berkualitas apabila tidak memiliki kompetensi. UU mengatur hajat hidup orang banyak, sehingga perlu pengetahuan dan kompetensi mendalam,” ujarnya.
Sedangkan dalam tugas pengawasan, menurut dia, caleg muda harus memiliki kompetensi karena mengawasi kerja para direktur jenderal di kementerian yang memiliki pengalaman kerja sekitar 20 tahun.
Disamping itu, caleg muda harus memiliki pengetahuan dan menguasai sektor yang menjadi lingkup pengawasannya. Bagaimana mereka bisa mengawasi apabila tidak memiliki kompetensi? Kompetensi itu mutlak diperlukan disamping harus pula memiliki pengetahuan dalam hal penganggaran.
Karena beratnya tugas sebagai seorang legislator, maka partai harus mempersiapkan kadernya secara benar karena semuanya menyangkut amanah rakyat. Parpol harus malu ketika meloloskan caleg yang tidak kompeten.
Di PKS, Sohibul mengklaim, sudah mempersiapkan kadernya dengan tiga syarat yaitu latar belakang moralitas dan loyalitas pada partai, kompetensi, dan penerimaan masyarakat pada caleg yang bersangkutan.