Fraksi PKB: Gas Melimpah, Kenapa Elpiji Jadi Mahal?

sumber berita , 06-01-2014

Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar menilai tidak ada gunanya meributkan kenaikan harga elpiji 12 kg bila kebijakan soal gas begini-begini saja. Indonesia punya cadangan gas cukup besar untuk memenuhi kebutuhan nasional, tapi pemerintah belum mengoptimalkannya.

"Ada sumber gas Tangguh di Teluk Bintuni Papua Barat, itu salah satu sumber gas terbesar di dunia. Diperkirakan akan mencapai ratusan tahun lamanya jika dieksplorasi," kata Marwan Jafar, Senin (6/1).

Masih ada juga potensi gas yang lebih besar dari Tangguh, yakni di Lapangan Abadi, Blok Masela Maluku Tenggara Barat. Kemudian, ada West Madura Offshore(WMO) yang kapasitas produknya terus meningkat, PT Arun di Aceh, dan lain-lain.

"Anehnya, harga gas di Indonesia masih tinggi dibanding dengan negara lain, padahal Indonesia termasuk pemasok gas terbesar dunia. Seharusnya Indonesia lebih murah karena dipasok dari dalam negeri," ujarnya.

Karena itu, Marwan mendesak pemerintah untuk melakukan beberapa hal berikut untuk mengatasi persoalan energi.

Pertama, pemerintah mesti menyelesaikan renegosiasi kontrak pertambangan yang merugikan negara. Kedua, meningkatkan royalti bagi pemerintah dalam kontrak pertambangan. Ketiga, mengaudit perusahaan tambang untuk mengetahui kapasitas sebenarnya produksi gas dalam negeri.

Keempat, mengaudit kebutuhan gas dalam negeri untuk meniminalisir adanya manipulasi dan penyelewengan oleh oknum tertentu. Kelima, pemerintah harus mendahulukan upaya mencukup kebutuhan gas dalam negeri ketimbang mengekspor gas sehingga pasokan dalam negeri tersendat. Keenam, harus ada kebijakan yang komprehensif mengenai gas karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Jangan sampai ada kelangkaan gas sedangkan produksi gas kita melimpah," kata Marwan.

Diposting 07-01-2014.

Dia dalam berita ini...

Marwan Jafar

Anggota DPR-RI 2009-2014 Jawa Tengah III
Partai: PKB