Anggota DPRD DKI Jakarta Igo Ilham mengkritik kunjungan kerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hari ini, Selasa (29/4). Hal itu karena di saat yang sama, Jokowi harusnya menghadiri sidang kabinet paripurna bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan gubernur-gubernur lain di Indonesia.
Menurut Igo, karena gubernur posisinya di bawah presiden, maka Jokowi idealnya harus mendahulukan panggilan presiden tersebut. Sebab, gubernur dan presiden berada dalam satu paket pemerintahan.
"Ada agenda apa pun harusnya dia jadwalkan ulang," kata politisi dari PKS ini kepada Republika, Selasa (29/4).
Sementara, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Muhammad Sanusi menilai, kunjungan kerja ke luar daerah yang dilakukan Jokowi dapat menimbulkan persepsi negatif di masyarakat. Menurut Sanusi, karena Jokowi adalah calon presiden, masyarakat akan menganggap Jokowi sedang menyelam sambil minum air. Bekerja sambil berkampanye.
"Makanya supaya clear namanya, Jokowi lebih baik mundur saja dari gubernur. Supaya tidak disekspos sedang melakukan kampanye terselubung pakai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," kata Sanusi.
Belakangan, Jokowi memang banyak berkunjung ke daerah lain dalam rangka tugasnya sebagai gubernur. Dalam satu bulan terakhir, dia telah mengunjungi Bandung, Lampung, dan NTT untuk melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah setempat.
Blusukan Jokowi ke daerah-daerah tersebut dianggap sudah berbau politis. Sebab, dua provinsi terakhir yang dikunjungi Jokowi, yakni Lampung dan NTT, gubernurnya sama-sama berasal dari PDIP, partai yang sama dengan Jokowi.