Mesin Produksi Oksigen di RSUD Yowari Rusak

RumahSakit Umum Daerah (RSUD) Yowari hingga saat ini masih mengandalkan pasokan oksigen yang didrop langsung oleh perusahaan distributor yang berada di Distrik Muaratami - Kota Jayapura maupun Kabupaten Keerom untuk kebutuhan pasien. Hal ini harus dilakukan walaupun menyebabkan rumah sakit Yowari memiliki hutang cukup banyak dan juga mengeluarkan biaya tak sedikit setiap kali mendatangkan pasokan oksigen tersebut.

Sementara, sentral gas (mesin produksi oksigen) yang ada di RS tersebut belum juga berfungsi meski kerusakannya sudah cukup lama meski perbaikannya sudah diupayakan sejak beberapa tahun lalu, pasca sidak yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jayapura dalam hal ini Komisi A dan juga Komisi C pada tanggal 11 Desember 2014 lalu untuk melihat langsung kebutuhan apa saja yang diperlukan RSUD Yowari dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Kepala Perencanaan RSUD Yowari Hans Himber, S.E., S.Sos., ketika dikonfirmasi wartawan harian ini, Kamis (22/1) kemarin siang mengaku, pihaknya sangat bergantung pada kelancaran pasokan oksigen dari Distrik Muaratami, Kota Jayapura, yang didatangkan oleh perusahaan yang mendistribusikan gas tersebut.

“Kebutuhan oksigen setiap harinya sebanyak 15 tabung sampai 30 tabung tergantung dari jumlah pasien dan juga jumlah operasi yang dilakukan di RSUD Yowari. Yang mana hingga kini masih dipasok dari Kota Jayapura atau Kabupaten Keerom dengan harga Rp500 ribu s/d Rp600 ribu per tabung. Ini terpaksa dilakukan karena sentral gas untuk memproduksi oksigen di rumah sakit ini sedang mengalami kerusakan sejak akhir tahun 2013 lalu,” kata Hans.

“Karena ini menyangkut nyawa manusia, sehingga kita meminta kepada perusahaan distributor gas yang ada diluar Kabupaten Jayapura untuk mendrop ke rumah sakit ini. Akibatnya di tahun 2014 lalu RSUD Yowari mempunyai hutang sekitar Rp200 juta, ditambah lagi untuk tahun 2015 ini telah kita anggarkan sekitar Rp800 juta. Jadi, totalnya kurang lebih sekitar Rp1 miliar untuk memasok kebutuhan gas yang bisa digunakan hingga Agustus 2015 nanti,” jelasnya.

Sementara itu ditempat terpisah, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jayapura, Abdul Rahman Sulaiman, S.E., S.Sos., mengatakan, bahwa pasca kunjungan atau Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan pihaknya bersama Komisi A DPRD Kabupaten Jayapura di RSUD Yowari pada 11 Desember 2014 lalu itu memang ada beberapa hal-hal yang dirinya melihat itu sangat perlu diseriusi atau diperhatikan.

“Jadi, memang ada beberapa hal-hal yang kami melihat itu sangat perlu diseriusi untuk memperhatikannya, yakni tentang rusaknya mesin produksi oksigen karena hal ini sangat diperlukan sekali di RSUD Yowari. Dan, pengadaan mesin produksi oksigen ini dilakukan pada tahun 2010 lalu lewat dana APBN-Perubahan, sehingga hal ini harus diseriusi untuk melihat kondisi dari mesin produksi oksigen yang sudah rusak tersebut,” ucapnya.

Seperti pernah diberitakan, sejak rusaknya sentral gas di rumah sakit milik Pemda Kabupaten Jayapura itu, kebutuhan oksigen sangat bergantung dari perusahaan distributor tabung gas yang ada di Kota Jayapura maupun Kabupaten Keerom tersebut untuk memasok oksigen dan kebutuhan medis lainnya.

Selain itu juga mesin produksi oksigen telah rusak yang sampai sekarang ini belum diperbaiki, malah pihak RSUD Yowari harus membeli pasokan tabung gas dari luar daerah dengan harga per tabungnya sebesar Rp600 ribu.

Hal ini disampaikan ketika Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Jayapura Hermes Felle dan Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Sulaiman, S.E., S.Sos., saat melakukan Sidak di RSUD Yowari pada tanggal 11 Desember 2014 lalu. Dimana, mereka sangat berharap agar masalah ini secepatnya diseriusi guna menghindari hal-hal yang dapat merugikan banyak orang.

Diposting 23-01-2015.

Dia dalam berita ini...

Abdul Rahman Sulaiman

Anggota DPRD kab. Jayapura 2014