DPRD Bengkulu Selatan (BS) angkat bicara terkait temuan sabu 0,9 gram dan 4 butir pil ekstasi di ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan (BS).
Temuan barang haram tersebut membuat Bupati BS menjadi terduga pemakai dan pemilik narkoba, sehingga ikut berimbas pada citra daerah. Dengan tertangkapnya pelaku, nama baik daerah akan ikut terpulihkan
“Bupati itu simbol daerah, adanya dugaan awal bupati adalah pemakai sekaligus pemilik sabu dan pil ekstasi yang ditemukan oleh BNNP saat penggeledahan,turut memperburuk citra daerah. Karena itu BNN dapat segera menangkap pelakunya agar nama baik daerah terpulihkan,” ujar anggota DPRD BS Drs. Gunadi Yunir, MM seperti dikutip dari Bengkulu Ekspress (Jawa Pos Group).
Dugaan tersebut, sambung Gunadi terbantahkan setelah 3 uji tes terhadap Bupati BS Dirwan Mahmud, mulai dari tes urine, darah dan rambut oleh BNN menunjukan hasil negatif, menyatakan bupati bersih dari narkoba. Temuan narkoba tersebut, jelas dimaksudkan sebagai jebakan untuk bupati sehingga membuat bupati mencurigai pejabat, pns dan orang disekitarnya.
“Selama pelakunya atau pemilik barang tersebut belum ditangkap, bupati kemungkinan akan selalu mencurigai orang disekitarnya. Saling curigai ini membuat situasi akhirnya tidak kondusif, imbasnya juga pada kinerja pemerintahan,” beber Politisi PPP ini.
Gunadi menambahkan, musibah yang menimpa Bupati BS ini juga menimbulkan kegaduhan pada masyarakat khususnya warga BS. Saling mencurigai bukan hanya terjadi di pemerintahan, tapi juga masyarakat juga mulai menerka-nerka dalang dibalik peristiwa ini. Untuk itu, permasalahan ini jangan dibiarkan terlalu lama berlarut.
“Harus tuntas sampai pelakunya tertangkap, kalau tidak semua akan terus mencurigai. Kita percaya, BNN pasti bisa mengungkapnya,” pungkas Gunadi.