Hidayat Pertanyakan Pemanggilan Dubes RI di Suriah

Anggota Komisi I DPR Hidayat Nurwahid mempertanyakan pemanggilan pulang Dubes RI di Suriah. Karena hal itu bisa menimbulkan interpretasi tentang kondisi keamanan di sana bagi keselamatan WNI di negara tersebut. 

“Saya sampai saat ini belum mendengar adanya informasi penarikan Dubes kita dari Suriah menyusul aksi demontrasi yang berlangsung di negara tersebut dan menimbulkan korban sipil. Namun jika benar, maka pemerintah, saya rasa perlu menjelaskan alasan penarikan Dubes RI dari Suriah tersebut,” ujar Hidayat di Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (12/8). 

Karena itu, kata Hidayat, ia meminta pemerintah segera menjelaskan soal kabar penerikan Duber RI dari Suriah tersebut. Agar hal ini jelas, soal policy dan sikap politik Indonesia terhadap Suriah. 

”Kita tidak ingin negara–negara Barat mendikte Indonesia, lantas Indonesia ikut-ikutan menyalahkan Pemerintahan Suriah dalam menghadapi para demontran. Itu urusan dalam negeri negara lain. Walau kita juga tidak medukung adanya kekerasan terhadap masyarakat oleh kekuatan berlebihan dari negara,” kata Ketua BKSAP ini. 

Menyusul konflik yang terus berkecamuk di Suriah, Kementerian Luar Negeri RI sesuai instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, memanggil pulang Duta Besar Indonesia di Suriah. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, situasi di Suriah semakin memprihatinkan. Hal ini terkait meningkatnya aksi kekerasan terhadap warga sipil oleh pihak militer.

Serangan brutal berdarah oleh militer Suriah kepada warga sipil di sejumlah kota, termasuk Kota Hama, jumlah korban tewas diyakini melonjak hingga 137 orang. Aksi serangan membabi buta militer ini memicu kemarahan sejumlah negara.