Sejak awal, pemerintah seharusnya bisa memprediksi banjir impor. Apalagi, sejak bulan Oktober impor produk konsumsi seperti barang elektronik, kosmetik, pakaian jadi, makanan dan mainan anak-anak ke Indonesia sudah hampir mencapai 40 persen.

"Jika tidak segera disikapi oleh pemerintah, impor produk konsumsi  akan meningkat signifikan dan tumbuh relatif tinggi," kata anggota Komisi VI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ecky Awal Mucharam, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Minggu, 4/12).

Menurut Ecky, salah satu penyebab banjir impor produk konsumsi karena dampak krisis ekonomi global. Karena itu Indonesia saat ini menjadi pasar empuk yang dituju setelah kondisi ekonomi di Amerika dan Eropa lesu.

"Dampak dari melemahnya ekonomi dunia bagi Indonesia selain banjirnya produk impor ke kita, ekspor kita ke depan juga akan mengalami penurunan volume permintaan," kata Ecky.

Karena itu, Ecky mendesak pemerintah untuk fokus pada penguatan pasar domestik, penguatan regulasi dan penguatan sektor keuangan. Dan sistem perekonomian Indonesia harus berpihak kepada rakyat dan industri dalam negeri.