Sedikitnya 200 mahasiswa dan warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Tolak Tambang (Arttam) berunjuk rasa di Gedung DPRD NTT, ke marin. Mereka minta DPRD mendesak pemerintah mencabut izin eksplorasi tambang emas yang saat ini berlangsung di kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru di Kabupaten Sumba Tengah. Izin usaha pertambangan tambang emas itu dikeluarkan Pemprov NTT sejak 2009.
Koordinator Arttam Umbu Iwa mengatakan eksplorasi emas telah menimbulkan kerusakan ekologis dan konflik sosial.
Dalam menyikapi ini, anggota DPRD NTT Hendrik Rawambaku mendukung aksi mahasiswa tersebut. “Kami sudah berkali-kali bersurat ke pemerintah untuk mencabut izin tambang tersebut, tetapi tidak ditanggapi. Kami surati lagi,“ katanya.
Di Sidoarjo, Jatim, kemarin, ratusan warga Desa Sidomojo, Kecamatan Krian, berunjuk rasa di depan pabrik baja milik PT Tunggal Jaya Steel di Jalan By Pass Krian-Mojokerto. Mereka menuntut pabrik itu ditutup karena mencemari lingkungan warga.
Aksi ini ditanggapi positif.Pihak pabrik baja bahkan mempersilakan warga dan instansi terkait memeriksa sistem pengolahan limbah mereka. “Silakan instansi terkait bersama warga melihat sistem pengolahan limbah pabrik,“ kata Direktur PT Tunggal Jaya Steel Arnold Victor. (PO/HS/YK/N-4) 13.20 Wita Kupang, NTT