Indonesia, Prioritas Tujuan Investasi Inggris

Situasi perekonomian Amerika dan Eropa tengah buruk. Inggris membutuhkan alternatif tujuan investasi. Maka, Asia Tenggara dan khususnya Indonesia, akhirnya dipilih sebagai sasaran. Selain memiliki pasar potensial, Indonesia berperan aktif dalam perekonomian regional maupun di G-20.

Hal itu dikemukakan Richard Graham MP, Ketua All Party Parliamentary Group for Indonesia (APPGI), semacam Kaukus Parlemen untuk Indonesia yang beranggotakan 24 anggota parlemen.

Dalam pertemuan dengan delegasi Badan Akuntabilitas Nasional (BAKN) DPR RI, Richard Graham mengatakan, Inggris boleh jadi akan melakukan investasi yang dapat mendorong industrialisasi di Indonesia. Tidak sekadar mengimpor bahan mentah.

"Peluang kerja sama dengan Indonesia mungkin saja tak sebatas antarpelaku bisnis. Tetapi juga antarparlemen kedua negara," kata pria yang fasih berbahasa Indonesia ini sebagaimana dikutip anggota delegasi, Eva Kusuma Sundari.

Dalam pertemuan yang digelar pada Kamis (17/5) di London Inggris, sejumlah hal dibahas oleh BAKN dan APPGI. Di antaranya tentang pengembangan energi alternatif, jual-beli alutsista, industri minyak sawit, perdagangan karbon, dan lain-lain.

Namun karena banyak isu yang belum tuntas dibahas, kedua pihak bersepakat melanjutkan diskusi pada pertemuan berikutnya, pada Juni mendatang di Jakarta.