Kadin Dukung Pembangunan CPO di Abdya

Ketua Kamar Dagan dan Industri (Kadin) Aceh, Firmandez menilai pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) atau Crude Palm Oil (CPO) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sangat dibutuhkan.

"Pabrik kelapa sawit dibutuhkan di Abdya karena bahan baku berupa buah segar tidak dijual keluar Abdya seperti yang terjadi sekarang ini banyak buah tandan segar (TBS) dibawa ke Medan sehingga petani dirugikan dengan harga yang sering dipermainkan,"tukasnya, kemarin.

Firmandez yang juga anggota DPRA Aceh menjelaskan, daerah yang sudah menyiapkan bahan baku seperti kebun sawit rakyat di Kabupaten Abdya, maka harus memikirkan kelanjutannya berupa pabrik yang mengolah hasil sawit petani.

”Dengan adanya pabrik hasil petani dapat tertampung dengan harga tinggi sehingga petani sawit tidak dirugikan karena permainan harga,” harapnya.
Terkait penggunaan dana Otsus untuk membangun CPO di Abdya, dirinya enggan berkomentar.

Program Pemkab Abdya membangun PKS kapasitas tahun 2010 dinilai sangat tepat. Pabrik CPO sangat diperlukan untuk menampung TBS sawit produksi areal perkebunan kelapa sawit rakyat yang terpaksa dijual kepada pedagang penampung dari luar daerah dengan tingkat harga di bawah standar sehingga petani dirugikan.

Belasan ribu hektar kelapa sawit rakyat yang dikembangkan di seluruh kecamatan di Abdya diperkirakan akan berproduksi secara besar-besaran dua tahun mendatang, terutama areal kelapa sawit rakyat di Kecamatan Babahrot dan Kuala Batee.

"Kita harapkan Bupati Abdya mau mengajak para pengusaha yang tergabung dalam Kadin Abdya untuk membangun pabrik CPO termasuk usaha lain yang melibatkan dunia usaha," imbuhnya.