Aggota Komisi IV DPR Ma'mur Hasanuddin mendesak pemerintah untuk melakukan normalisasi dan konservasi aliran-iran sungai secepat mungkin. “Banjir terjadi dikarenakan lambatnya normalisasi dankonservasi aliran-aliran sungai yang dilakukan oleh Pemerintah. Banjir telah banyak merugikan dan mempengaruhilalu lintas barang kebutuhan pokok,” ujar Ma'mur kepada wartawan, Gedung DPR, Kamis, (17/1).
Contoh terbaru bencana banjir di Ciujung Provinsi Banten. Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) Provinsi Banten sebanyak 63.692,83 hektar lahan kritis di hulu dan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung menjadi penyebab terjadinya banjir di aliran Sungai Ciujung hingga melumpuhkan jalan tol Tangerang-Merak pekan lalu. Luas lahan kritis tersebut terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu lahan yang sangat kritis seluas 222,43 hektar,lahan kritis 19.415,77 hektar, dan lahan agak kritis seluas 44.054,63 hektar.
Dia menambahkan seharusnya antisipasi Pemerintah lebih siap, mengingat banjir Ciujung tahun lalu juga terjadi dibulan Januari.
"Banjir kali ini lebih parah, ini menunjukan bahwa selama satu tahun terakhir tak ada perubahanberarti dalam usaha pencegahan banjir," ujarnya.