Anggota DPRD Sumut, Brilian Moktar mengatakan persiapan Bandara Kuala Namu Internasional Airport (KNIA) dapat dikatakan belum selesai. Ini dapat dilihat dari infrastruktur jalan, lampu jalan, dan akses pendukung lainnya.
Ia mengaku kecewa dengan arus lalu lintas menuju ke bandara. Dimana pengendara sepeda motor satu arus dengan kendaraan mobil dan truk, sehingga dapat menambah kekhawatiran dari rawannya kecelakaan. Hal itu dikatakan Brilian Moktar seusai meninjau Bandara KNIA, hari ini.
Brilian mengakui, tiga hari sebelum perpindahan Bandara Polonia Medan ke Bandara KNIA, telah membuat masyarakat Sumut heboh, dan terus menjadi bahan perbincangan di media massa.
Di sisi ekonomi dikatakan Brilian, dengan pengoperasian KNIA, pastinya dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat Deli Serdang, khususnya masyarakat Sumut. Namun, perlu juga dukungan dari Pemprov Sumut dan Pemkab setempat, agar KNIA semakin sempurna.
Brilian juga mengaku bangga terhadap Bandara KNIA karena ada kemiripan dengan bandara di Hongkong dan di Malaysia. Disisi lain juga, kereta api langsung ke bandara dan satu-satunya bandara internasional yang bisa didaratkan pesawat jenis boeing A300 yaitu bandara internasional di Sumut, kata Brilian.
Diharapkan, Pemprov dan Pemkab harus memikirkan di seputaran Bandara KNIA karena ada beberapa hal yang belum lengkap, terutama bagi pihak kepolisian untuk keamanan, karena situasi arus lalu lintasnya masih kategori rawan perampokan.
Ia meminta kepada pihak kepolisian segera turun tangan agar membangun beberapa pos khusus di sepanjang jalan menuju bandara tersebut untuk mengantisipasi yang tidak diinginkan. "Pihak kepolisian segera turun tangan agar membangun beberapa pos khusus di sepanjang jalan menuju bandara tersebut," pintanya.
Dengan peresmian Bandara KNI pada bulan September mendatang, Brilian meminta kepada pemerintah melakukan persiapan-persiapan yang lebih cepat, sehingga 9 September mendatang yang diresmikan Presiden RI bisa terkejar.
Terkait jalan Tol Medan-Kualanamu, menurut Brilian perlu waktu dua tahun itu untuk menyelesaikannya, dan waktu begitu lama dan memalukan. Ia berharap kepada Gubernur Sumatera Utara mengambil tindakan lebih cepat dan tegas tentang pembangunan jalan tol itu, begitu juga dengan jalan alteleri segera diselesaikan. "Saya rasa tidak perlu sampai dua tahun kalau pembebasan tanah bisa diselesaikan," katanya.
Menurut Brilian, arus lalu lintas menuju bandara perlu diberlakukan peraturan jalur roda empat dan dua agar tidak terjadi kecelakaan.