Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS Herlini Amran mengatakan, pemberian nilai itu hal yang sangat penting sebab mempengaruhi prestasi siswa. Guru susah memberikan nilai secara deskriptif merupakan hal yang perlu diperhatikan, jangan dibiarkan, Rabu, (12/2).
"Pemerintah selain harus memberikan pelatihan kepada para guru untuk memberikan nilai secara deskripsi juga harus memberikan pendampingan. Jadi harus ada pendamping yang bisa dijadikan tempat bertanya para guru sebab kalau guru tidak bisa, dibiarkan saja nanti semakin bingung," kata Herlini.
Namun, ujar Herlini, susahnya guru dalam memberikan pelatihan juga bisa disebabkan kurangnya pelatihan. "Mungkin lamanya pelatihan masih kurang lalu dilepas begitu saja," ujarnya.
Pendamping para guru ini, terang Herlini, bisa diatur oleh Kemdikbud. Mereka bisa menunjuk trainer Kurikulum 2013 sebagai tempat konsultasi guru jika mereka bingung.
"Namun bisa juga misalnya guru sekolah setempat yang sudah paham cara menilai secara deskripsi diberi tugas mendampingi guru lainnya. Ini bisa diatur," ujar Herlini.
Sebenarnya, kata Herlini, pemberian nilai secara deskriptif naratif sudah dilakukan sekolah Islam terpadu. Mereka sudah lihai memberikan penilaian secara deskripsi. "Ini hanya perlu pelatihan dan pembiasaan saja. Makanya latihan juga harus dilakukan terus-menerus," ujar Herlini.
Sebenarnya, lanjut Herlini, penilaian secara numerik maupun deskripsi keduanya sama-sama diperlukan. Ada penilaian yang bisa dilakukan dengan angka, namun ada juga yang harus melalui deskripsi. Penilaian akhlak, sosial, dan sikap, ujar Herlini, memang perlu menggunakan bahasa deskriptif.