Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul membantah jika pembentukan Grup D Pasukan Pengamanan Presiden merupakan titipan dari keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pembentukan Grup D Paspampres diresmikan pagi ini, Senin, 3 Maret 2014, oleh Panglima TNI Moeldoko.
Tugas dari Grup D adalah melindungi secara dekat mantan presiden, dan wakil presiden beserta keluarga mereka. "Tidak ada lah itu, yang jaga Pak SBY itu Tuhan," kata Ruhut di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Maret 2014.
Menurut Ruhut, pembentukan Grup D ini murni niat baik dari Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Sehingga, dia pun meminta agar masyarakat dan media tak memperkeruh suasana dengan tudingan tersebut.
Ruhut malah balik menuding pengamanan Paspampres ini dibutuhkan bagi para mantan presiden dan wakil presiden yang pengin maju lagi dalam pemilihan umum 2014. "Mereka sudah berumur, nanti kalau ada lubang dan kesandung 'kan' bisa dicegah sama Paspampres, dari pada jatuh," kata dia sambil tertawa.
Sebelumnya, pengamat militer Anton Ali Abbas menilai keputusan Panglima TNI menambah personel dan grup Paspampres bisa disalahartikan masyarakat. Alasannya, keputusan tersebut kurang tepat dari sisi waktunya. Sebentar lagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bakal mengakhiri masa tugasnya.
"Sehingga masyarakat bisa simpulkan ada titipan (dari pembentukan Grup D Paspampres) dari Cikeas untuk amankan SBY pasca turun jabatan," kata dia.
Selama ini hanya ada tiga Grup di Paspampres, yakni Grup A, B, dan C. Mereka dibagi berdasarkan tugas dan tanggungjawab yang berbeda. Grup A bertugas melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap presiden beserta keluarganya. Grup B, bertugas melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap wakil presiden beserta keluarganya. Untuk Grup C punya tugas untuk melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap tamu negara setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan. Selama ini pengamanan terhadap mantan presiden, wakil presiden beserta istri atau suami mereka dilakukan oleh perwakilan dari tiga grup tersebut.
