Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Hermanto mengkritik kerja Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin Faisal Basri. Menurutnya rekomendasi yang dikeluarkan tim tidak sesuai dengan apa yang diharapkan pemerintah. "Bahasa sekarang, 'jaka sembung, gak nyambung'," kata Agus, Kamis (25/12).
Politikus Partai Demokrat itu menjelaskan, tim itu dibentuk untuk memberantas mafia migas sekaligus meningkatkan produksi BBM pertamina.
Namun, Agus menilai, rekomendasi tim untuk menghapus BBM jenis premium sama sekali tidak berkaitan dengan tujuan pembentukannya. "Tugas tim bukan merekomendasikan (jenis) BBM lebih baik. Itu tugas teknis," ujarnya.
Ia menjelaskan, tidak ada alasan istimewa dari ide menghapus BBM jenis premium ke pertamax. Meskipun pertamax dianggap lebih baik dari sisi lingkungan dan kualitas dibandingkan premium.
Sebab, pada akhirnya rakyat harus dipaksa mengeluarkan biaya yang lebih mahal. "Kualitas lebih bagus, iya. Tetapi tentu akan membebankan masyarakat karena kualitasnya lebih mahal," kata Wakil Ketua DPR itu.
Agus mengatakan pemerintah sebaiknya fokus meningkatkan produksi BBM. Sehingga keuangan negara tidak terbebani oleh impor BBM.