Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), menilai revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo, lebih baik diajarkan kepada para menterinya, ketimbang membuat website seperti yang dilakukan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
"Jadi, ketimbang bikin website, mestinya mental kabinet dan jajarannya diperbaiki dulu," ujar anggota Komisi I DPR F-Gerindra, Elnino M. Husein Mohi, saat dihubungi, Rabu 26 Agustus 2015.
Elnino mencontohkan, para pejabat harus dilatih dan direvolusi mentalnya, terkait dengan efisiensi kerja.
"Serta menjauhkan diri dari menganggap revolusi mental sebagai proyek yang dapat diambil fee-nya," katanya.
Dia menjelaskan, untuk pembuatan website tidak perlu mahal-mahal. Apalagi, sampai gampang dijebol oleh hacker. Lebih baik, digunakan untuk perbaikan manusianya terutama pejabat.
"Revolusi mental mesti memperbaiki niatan para penyelenggara negara," lanjutnya.
Jelas Elnino, revolusi mental mestinya bukan bertujuan kampanye, guna memperbaiki diri seluruh rakyat.
"Tetapi, revolusi mental adalah pemberian contoh, bagaimana semestinya jadi manusia Indonesia seutuhnya," katanya.