Komisi IV DPR RI mendorong wisata alam Taman Nasional Bantimurung mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, sehingga bisa mendunia layaknya taman nasional yang dimiliki negara lain. Karena itu, diharapkan sarana dan prasarana bantimurung dapat ditingkatkan.
Demikian mengemuka dalam Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke kawasan konservasi tersebut, baru - baru ini.
Anggota Komisi IV Nasyit Umar mengatakan, dirinya akan mendukung kebijakan anggaran pengembangan konservasi bantimurung, khususunya penambahan fasilitas seperti lift atau sky bridge sebagai sarana untuk mempermudah pengunjung menikmati pemandangan,terutama wisatawan yang lanjut usia.
"Komisi IV akan memberikan kesempatan kepada KLH untuk mengajukan anggaran terkait fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam konservasi ini, agar lebih bagus dan praktis, kalau sekarang ini kan masih tradisional," papar politisi dari dapil Sulsel II ini.
Hal senada diungkapkan legislator dari dapil yang sama, Andi Akmal Pasluddin mengatakan, pemerintah harus memastikan bahwa Taman Nasional Bantimurung bisa tetap terpelihara, tidak hanya untuk konservasi tetapi juga untuk edukasi dan pariwisata.
"Bantimurung merupakan konservasi kupu-kupu terbesar di dunia. Kami melihat, masih banyak fasilitas yang kurang memadai untuk pengunjung yang sudah berumur. Dengan fasilitas yang baik, saya yakin pengunjung akan bertambah setiap tahunnya," ungkap politisi dari F-PKS ini.
Selain menyambangi Santuary Kupu Kupu, rombongan juga melihat langsung air terjun bantimurung dari dekat yang keduanya berada di Kawasan Wisata Alam Bantimurung Bulusaraung.
Taman Nasional Bantimurung atau Kingdom of Butterfly terletak di dua kabuaten, yaitu Maros dan Pangkep. Dengan luas areal 43.750 hektar, taman ini menjadi tempat bagi 243 jenis Kupu Kupu yang sudah teridentifikasi dan 23 jenis telah berhasil dibudidayakan.