Melemahnya nilai tukar mata uang Indonesia Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mendapat sorotan dari Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto.
Menurut Agus, untuk menguatkan nilai tukar rupiah, perlu adanya penguatan komponen lokal dan pengurangan impor barang. Sehingga, dengan adanya pengurangan impor dan penguatan ekspor itu, Indonesia bisa banyak menarik devisa ke dalam negeri.
“Untuk mengurangi impor, tentunya harus memperkuat komponen produksi dalam negeri dan harus digalakkan. Kita dukung, kalau perlu diberikan facility. Misalnya tax holiday ataupun tax-tax lainnya, sehingga produk dalam negeri berkompeten untuk bersaing dengan produk luar negeri . Dan bisa menjadi substitusi impor bagi Indonesia,” kata Agus di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (06/9/2018).
Di sisi lain, politisi Partai Demokrat itu menilai, kendati belum menguat secara signifikan, namun dengan semakin menguatnya rupiah per hari ini, menurutnya hal itu merupakan upaya terus-menerus yang dilakukan oleh para menteri bidang perekonomian.
Diketahui, Kamis (06/9/2018) ini, dolar menguat menjadi Rp14.890 per dolar AS, dimana sebelumnya sempat bertengger di angka Rp15.001 per dolar AS.
“Memang sudah ada kebijakan-kebijakan dari pemerintah, berupa penundaan beberapa proyek yang berkaitan dengan impor. Hal itu harus dilakukan, karena saat ini dolar AS begitu tinggi. Meski dalam kondisi seperti ini, kita juga masih banyak membutuhkan mata uang asing lainnya untuk pembiayaan peralatan-peralatan yang bersifat dolar,” terang Pimpinan DPR RI Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang) itu.