Partai Golkar mengakui mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bertanggung jawab secara moral di balik kerapnya tabung gas ukuran 3 kilogram meledak belakangan ini. Pasalnya, JK merupakan pemrakarsa konversi minyak tanah ke penggunaan tabung gas gas elpiji itu.
"Tapi harus dilihat, keberadaan JK dalam mengkritisi dan membantu pemerintah merupakan sikap kenegarawanannya yang turut serta menyelrsaikan masalah. Karena beliau penggagas utama. Kami harapkan kehadiran Pak JK sebagai problem solver," ujar anggota Komisi VII Setya W Yudha pada Minggu, (1/8).
Meski demikian, politisi Partai Golkar ini menegaskan bahwa tanggung jawab ledakan tabung gas tetap ada pada pemerintahan saat ini. JK, lanjutnya, hanya sebagai pemberi masukan saja demi perbaikan ke depan. Jadi tidak bisa dimintai pertanggungjawaban, karena sudah tidak memiliki otoritas lagi.
"Pemerintah tidak boleh lepas tangan, dalam arti tanggung jawab. Tanggung jawab tetap ada pada pemerintah yang memerintah saat ini. Tapi bukan berarti program konversi ini tidak bagus. Karena gagasan ini untuk mengurangi subsidi. Meski pelaksanannya tidak seperti yang diharapkan," demikian Yuda.