Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut), Irwansyah Damanik mempertanyakan kesiapan PT Pertamina Region I Sumatera Bagian Utara terkait akan dioperasikannya Bandara Kualanamu yang terletak Kabupaten Deli Serdang.

"Dengan status sebagai bandara internasional maka operasional Bandara Kualanamu akan memerlukan pasokan bahan bakar minyak (BBM) cukup banyak," kata anggota DPRD dari Fraksi Partai Amanat Nasional dalam rapat dengar pendapat Komisi B DPRD Sumut di Medan, Senin.

Menurut dia, Pertamina harus memiliki kesiapan agar permasalahan yang ada, terutama tentang BBM tidak menghambat penerbangan di Bandara Kualanamu.

Selain di Bandara Kualanamu, PT Pertamina Region I juga harus memiliki kesiapan dalam penyediaan BBM dan gas untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke di Kabupaten Simalungun.

Proyek yang masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) itu bakal merekrut dan membuka lapangan kerja bagi 84 ribu orang.

"Jadi sangat riskan jika tidak ada persiapan Pertamina," katanya.

General Manager PT Pertamina Region I, Giri Santoso mengatakan telah melakukan persiapan untuk penyediaan BBM bagi operasional Bandara Kualanamu.

Kesiapan tersebut telah dibuktikan dengan pembangunan depot BBM di sekitar Bandara Kualanamu untuk memenuhi seluruh kebutuhan penerbangan.

"Kapan pun dioperasikan, kami siap. Sekarang pun kami sudah siap," katanya.

Sedangkan mengenai penyediaan gas untuk KEK Sei Mangke, pihaknya akan berupaya meski mengakui jika persediaannya masih kurang di Sumut.

Solusinya, kata Giri, selain mengupayakan disribusi gas dari PT Arun di Aceh, pihaknya juga akan menyiapkan BBM jenis solar.

"Disebabkan gas berkurang, kami akan menyiapkan solar untuk KEK Sei Mangke, tetapi tidak bersubsidi," katanya.