KETUA Komisi I DPR RI Meutya Hafid mendukung langkah pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI yang menyampaikan kecaman atas pernyataan dua politikus partai berkuasa di India, Partai Bharatiya Janata (BJP).
Dua politikus tersebut yakni Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal yang menghina Nabi Muhammad pada forum pertemuan bilateral Menlu RI dan Menlu India saat pertemuan Spesial ASEAN-India Foreign Ministers' Meeting (SAIFMM), yang diselenggarakan di New Delhi, India baru-baru ini.
"Saya juga meminta Kemlu RI untuk terus mengawal dan menyelesaikan kasus penghinaan terhadap Islam baik itu secara bilateral maupun multilateral," kata Meutya Hafid dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (18/6).
Politikus perempuan Partai Golkar itu berpendapat pernyataan dua politisi BJP juga mencerminkan ketiadaan sensitivitas terhadap hubungan bilateral RI-India yang selama ini berjalan dengan baik.
Menurut Meutya Hafid, hubungan dan kerja sama bilateral RI-India dibangun dengan kesamaan pandangan atas penghormatan terhadap hak asasi manusia termasuk saling menghormati antar pemeluk agama.
"Saya berpandangan penghormatan terhadap agama dan keyakinan adalah dasar yang mesti dipegang kokoh dalam hubungan bilateral dan pergaulan internasional. Dasar tersebut harus menjadi parameter terhadap masa depan hubungan dan kerja sama RI-India," tegasnya.
Legislator yang juga mantan jurnalis itu menilai kasus penghinaan agama yang diduga dilakukan dua politikus BJP itu telah menciderai pergaulan internasional khususnya India dengan negara-negara Islam atau negara-negara yang mayoritas penduduk beragama Islam.