Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dinilai telah melanggar komitmen dalam persiapan dan pelaksanaan kurikulum 2013.
Pasalnya janji Mendikbud Mohammad Nuh mendistribusikan semua buku ke sekolah sasaran sebelum masuk tahun ajaran baru 2013/2014 pada 15 Juli lalu, tidak berjalan sesuai rencana.
"Belum terdistribusikannya semua buku kurikulum ke sebagian sekolah menunjukkan adanya pelanggaran komitmen Kemdikbud. Ini akan kita evaluasi," kata Nasrudin, anggota komisi X DPR RI, Selasa (16/7).
Anggota Fraksi Partai Golkar itu menyebutkan, dalam setiap rapat pembahasan kurikulum 2013 di DPR, Mendikbud dan jajaran selalu menyatakan akan melaksanakan kurikulum sesuai dengan jadwal yang dipaparkan kepada DPR. Tapi nyatanya ada keterlambatan penyaluran buku di berbagai daerah.
Terjadinya keterlambatan ini menurut Nasrudin sudah menjadi tanggungjawab kementerian pendidikan sebagai penanggung jawab penuh implementasi kurikulum 2013. Apalagi Mendikbud kerap mengumbar janji untuk menjalankannya sesuai jadwal.
"Karena sesuai kesepakatan waktu dan anggaran kurikulum, telah dijanjikan bisa berjalan sesuai apa yang dipaparkan ke komisi X. Itu sudah jadi komitmen dan disepakati," tegasnya.
Dia menambahkan adanya keterlambatan dalam pendistrubusian buku akan berdampak pada implementasi kurikulum baru. Karena itu Komisi X akan mengevaluasi agar jangan sampai anggaran besar yang dikeluarkan negara tidak membawa perubahan apa-apa.
"Guru juga masih belum selesai, padahal sudah masuk dalam tahun ajaran baru," tambah Nasrudin yang mengaku tidak puas dengan pelatihan guru tersebut.