Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menghormati keputusan Partai Golkar Setya Novanto mundur sebagai Ketua DPR RI.
Novanto menyatakan mundur setelah Majelis Kehormatan Dewan (MKD) menggelar beberapa kali sidang mengenai kasus 'Papa Minta Saham'.
"Pak Novanto sudah mundur, kita harus menghargai itu," ungkap Zulhas, demikian disapa, saat ditemui seusai menghadiri acara Malam Baca Puisi Tokoh-Tokoh Nasional bertajuk "Disini Aku Untuk Indonesia," yang digelar Kantor Berita Politik RMOL di Galery Nasional, Jakarta Pusat, Senin (21/12) malam.
Di lain pihak, Zulhas juga menyatakan harus menghormati keputusan Partai Golkar menempatkan Novanto sebagai Ketua Fraksi Golkar DPR RI karena hal itu sepenuhnya kewenangan beringin.
"Sebaliknya, kita juga harus menghargai, kebijakan dari Partai Golkar yang sudah menunjuk Pak Novanto menjadi ketua Fraksi partainya," tukasnya.
Terpilihnya Novanto menjadi ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI membuat polemik baru. Sebab, mantan Ketua DPR RI itu sangat jelas melakukan pelanggaran etik terkait kasus pencatutan nama presiden dan wakil presiden yang ditangani oleh Mahkamah Kehormatan Dewan beberapa waktu lalu.
Di samping itu, keadaan internal partai Golkar juga menjadi permasalahan tersendiri, kedua kubu baik Aburizal Bakrie maupun Agung Laksono sama-sama bersikeras mencalonkan nama untuk menemati posisi yang ditinggalkan Ade Komaruddin