Rangkaian seleksi calon anggota Komisi Yudisial di Komisi III DPR akan dimulai Senin besok (29/11). Seleksi diawali dengan pembuatan makalah oleh empat belas kandidat yang berhasil dijaring oleh Panitia Seleksi (Pansel) yang diketuai oleh Dirjen HAM Kemenkumham, Harkristuti Harkrisnowo.
"Besok (hari ini, Red) 14 calon kandidat mengikuti tes masalah mulai jam 10 siang," kata Wakil Ketua Komisi III DPR, Tjatur Sapto Edi saat dihubungi Jurnal Nasional, Minggu (28/11).
Tjatur menuturkan, setiap calon komisioner KY diberikan waktu masing-masing satu jam untuk membuat makalah. Tema makalah akan berkaitan dengan peran dan fungsi Komisi Yudisial sebagai pemantau institusi peradilan.
Pada hari yang sama, Komisi Hukum DPR juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Koalisi Pemantau Peradilan. Komisi III DPR bermaksud meminta masukan dari koalisi LSM yang telah mengumpulkan rekam jejak para calon komisioner KY. Menurut Tjatur, komisinya tidak bisa begitu saja bergantung dengan laporan Pansel terkait kualitas dan integritas keempat kandidat.
"Sorenya kita akan ketemu Koalisi Pemantau Peradilan untuk mencari masukan sebelum melakukan seleksi," imbuh Tjatur.
Selanjutnya, uji kepatutan dan kelayakan 14 calon anggota KY akan dilakukan dalam dua gelombang pada hari Rabu (1/12) dan Kamis (2/12). Voting untuk menentukan tujuh anggota KY baru rencananya akan digelar pada Kamis malam usai uji kepatutan dan kelayakan gelombang dua.
Namun apabila waktunya tidak mencukupi maka pengambilan suara akan dilakukan pada hari Jumat (4/12). Berbeda dengan pemilihan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ketua KY tidak ditentukan oleh DPR. Ketua KY pengganti Busyro Muqoddas akan diputuskan berdasarkan kesepakatan internal diantara anggota yang terpilih.
"Kita hanya memilih anggota saja, nanti ketuanya akan dipilih oleh internal seperti di Mahkamah Agung,"tandas Tjatur. Empat belas calon anggota KY yang akan diseleksi oleh Komisi II DPR yakni Abbas Said, Taufiqurrohman S, Eman Suparman, Hasanuddin, Abdul Ficar Hadjar , JMT Simatupang, Jaja Ahmad Jayus, Sumali, Jawahir Thontowi, Suparman, Ibrahim, Mangasa Manurung, Hermansyah, dan Imam Anshori Saleh. n
