Anggota KY Terpilih Terbaik dari yang Terjelek

Setelah menggelar uji kelayakan dan kepatutan selama dua hari (1-2/12), Komisi III DPR akhirnya memilih tujuh dari 14 calon komisioner Komisi Yudisial (KY) lewat voting yang berakhir tadi malam.

Ketujuh komisioner terpilih itu, berdasarkan urutan perolehan suara, adalah Eman Suparman (51 suara), Abbas Said (42), Imam Anshori Saleh (40), Taufiqurrohman (39), Suparman Marzuki (38), Jaja Ahmad Jayus (37), dan Ibrahim (36).

Seluruh anggota Komisi III yang berjumlah 55 orang menggunakan hak pilih mereka. Mekanismenya, setiap anggota dapat memilih maksimal tujuh dari 14 nama calon.

Ketua Komisi III Benny K Harman mengatakan pilihan ini adalah yang terbaik dari yang terburuk. "Ini pilihan minus maklum. Artinya yang terbaik dari yang terjelek. Bahan mentahnya dari panitia seleksi begitu semua," kata Benny seusai penghitungan suara.

Mengenai rekam jejak seorang calon lolos yang berasal dari unsur hakim dan di laporkan menunggak perkara, Benny mengatakan hal itu sudah diklarifikasi pada saat uji kelayakan dan kepatutan.

Calon yang bersangkutan juga dilaporkan sebagai salah satu penggugat UU KY. Namun, menurut Benny, hal itu tidak masalah. "Yang salah bukan yang menggugat, tapi yang mengabulkan," katanya.

Benny berharap dengan masuknya seorang hakim agung dalam KY, hubungan antara KY dan Mahkamah Agung (MA) akan lebih baik. "Dengan munculnya Abbas Said, akan memperkuat sinergi antara KY dan MA untuk membangun pengadilan yang bersih ke depan, kuat, kredibel, transparan, dan mampu menggerakkan prinsip-prinsip demokrasi."

Menurut rencana, setelah dibawa ke rapat paripurna, tujuh komisioner KY itu akan dilantik Presiden dalam waktu dekat. Setelah itu, tujuh komisioner itu akan memilih satu di antara mereka sebagai ketuanya.

Salah satu calon terpilih, Imam Anshori Saleh, mengatakan akan bekerja sebaik mungkin bersama enam komisioner lainnya. "Kami akan barengbareng bekerja keras untuk menjaga peradilan yang bersih dan adil bagi masyarakat," katanya. (Ide/X-5)